Oleh : Riyan Triyana (Geografi 2014)


"Awalnya, kita bepergian untuk menghilang; kemudian kita bepergian untuk menemukan diri kita. Kita bepergian untuk membuka hati dan mata kita serta mempelajari lebih banyak tentang dunia lebih dari yang diberikan oleh surat-surat kabar". (Pico Iyer)

Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan oleh satu orang dari suatu tempat ke tempat lain, untuk sementara waktu bukan untuk mencari nafkah ataupun menetap di tempat yang akan dikunjungi, akan tetapi untuk menikmati perjalanan tersebut sebagai rekreasi atau untuk memenuhi kegiatan yang beragam tanpa adanya suatu paksaan.

Selain pajak dan kegiatan ekspor, Pariwisata merupakan salah satu sektor penting perekonomian Indonesia. Tercatat pada tahun 2014 sektor pariwisata menyumbang devisa sebesar US$ 10,69 miliar atau setara dengan Rp 136 triliun. Berdasarkan Laporan terbaru Travel & Tourism Competitiveness Index 2015 yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF), menunjukkan bahwa peringkat pariwisata Indonesia telah naik dari peringkat 70 pada tahun 2013, ke peringkat 50 pada tahun 2015.

Namun jika dibandingkan dengan Thailand, Malaysia dan Singapura, Indonesia masih terpaut jauh dibawah ke-3 negara Asean ini. Thailand di peringkat 35, Malaysia nomor 25, dan Singapura di peringkat 11. Padahal, tempat wisata di Indonesia jauh lebih banyak, dari wisata alam sampai wisata budayanya. Artinya daya saing pariwisata Indonesia masih lemah dan harus di tingkatkan lagi agar bisa bersaing di lingkup internasional.

Menurut Menparekraf Mari Elka Pangestu dalam seminar Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) bertajuk 'Geo Politik Pariwisata Indonesia 2014 dalam Menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015' setidaknya ada 7 masalah yang masih menjadi hambatan bagi pariwisata di Indonesia. Dari ke tujuh masalah itu diantaranya yaitu terdapat masalah pada teknologi informasi yang memungkinkan turis mengakses banyak info soal wisata Indonesia.

Berbicara mengenai solusi, fotografi bisa menjadi pilihan untuk mengatasi permasalahan ini. Kementrian pariwisata seharusnya bisa lebih giat mendokumentasikan wisata-wisata Indonesia dan menyajikan informasi visual seperti foto untuk setiap wisata agar memudahkan para calon wisatawan mencari tahu gambaran wisata yang akan dituju. Hal ini bisa dilakukan dengan bantuan para fotografer handal agar setiap foto bisa terlihat lebih menarik.
Lebih dari itu, masyarakat juga harus ikut serta dalam hal ini. Karena fotografi bisa dilakukan oleh banyak orang.

Seperti yang dilakukan Ebbie Vebri Adrian, ia telah menghabiskan waktu selama 9 Tahun berkeliling Indonesia untuk menghasilkan foto yang menampilkan keindahan indonesia.
Ebbie Vebri Adrian telah menghasilkan buku berjudul "INDONESIA A WORLD OF TREASURES". Buku setebal 543 halaman ini berisi 1300 foto alam dan budaya juga flora fauna endemik di 34 provinsi dengan berat buku 3.5 kilogram. Buku ini ia cetak secara terbatas yaitu sebanyak 1000 buah dan ia jual di akun Facebook pribadinya. Semua bukunya terjual habis, dipesan oleh orang-orang dari 22 negara. Karena banyaknya permintaan, Ebbie memutuskan untuk membuat cetakkan keduanya dan telah di terbitkan pada bulan Mei 2016.
Ebbie juga sukses menggelar pameran foto tunggal di 5 negara Eropa pada bulan September  Oktober 2015 lalu. Pameran foto tunggal keliling Eropa tersebut dalam rangka mempromosikan kekayaan alam dan budaya Indonesia ke mata dunia. Pameran ini nantinya akan berlanjut ke benua  benua lain setiap tahun.

Selain buku dan pameran, mempublikasikan hasil jepretan wisata Indonesia juga bisa dilakukan lewat dunia digital dan hal ini merupakan cara yang paling mudah, salah satunya lewat situs berbagi foto seperti instagram. Menurut hasil temuan TNS, pengguna aktif di Instagram saat ini mencapai 400 juta. Indonesia sendiri adalah salah satu negara dengan jumlah pengguna Instagram terbanyak dengan 89 persen.
Melihat hal ini tentunya pengguna instagram Indonesia punya pengaruh yang sangat tinggi, dengan memposting berbagai tempat wisata dengan kualitas baik dan mendapat respon positif di instagram setidaknya bisa menaikan pamor tempat-tempat wisata Indonesia, karena sejatinya wisata Indonesia memang kurang dipertunjukan ke masyarakat luar. Masih banyak wisata alam di indonesia yang belum diketahui banyak orang (termasuk masyarakat indonesianya). Karena itu, disinilah peran fotografi serta publikasinya dapat berguna bagi kemajuan pariwisata indonesia.

Karena dengan memajukan pariwisata, setidaknya bisa menolong perekonomian indonesia yang mulai menunjukkan permasalahan yang makin beragam. Tentunya tidak ada kata terlambat untuk mengabdi kepada negara ini dengan ilmu dan skill yang kita miliki. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkan semua itu. Salah satunya dengan berpartisipasi memajukan pariwisata di indonesia, minimal di wilayah sendiri. Caranya pun tak rumit dan tak sampai menguras kantong dalam-dalam.

0 Komentar