Sumber Gambar : dwikisetyawan.wordpress.com

Oleh : Lelawa

I
Dua orang pria berbincang tentang seorang wanita. 
Dua orang wanita berbincang tentang seorang pria.

 Meja berpindah meja. Seseorang berdiri di atas meja. Seseorang duduk di kolong meja. 
Seseorang menarik mundur meja. 
Seseorang menarik maju meja.

Senda gurau meja pada jejak jejak manusia.
 "Aku selamanya tentang laparmu"

II
Ada seribu godot yang menunggumu. 
Katamu. 
Ada seribu cinta godot[1] untukmu 
Lalu aku diam.
Bukan karna ingin diam.
Tapi kaki-kaki meja itu bergerak dan naik ke punggungku. Berjingkrak
dan dipaku matamu.

Pada suatu kali memang, aku juga bisa menaiki meja itu. Seperti hari ini. 
Dan aku sedikit tertawa menginjak kelingkingnya. 

Seribu godot katamu.
 Seribu godot katamu.

 Seribu meja siap naik ke punggungku. 
Seribu meja pun harus kuajak bertengkar.

Seribu meja. 
Seribu konverensi. 
Diatas satu revolusi. 
Perang !
 Perang ! 
Perang !
 Diatas meja.

Jadilah kemerdekaan adalah meja dan godot ?

Jakarta, 29 Juli 2019



[1] Merujuk pada naskah Menunggu Godot Karya Samuel Beckett

0 Komentar