DUNIA CECILIA
Sumber Gambar : mizanstore.com

Oleh : Nikita Theresia Afdan

Dunia Cecilia adalah rangkaian novel berseri karya Jostein Gaarder, penulis asal Skandinavia,  yang terkenal karena novelnya yang berjudul Dunia Sophie. Kisah yang ditulis oleh Jostein Gaarder mampu membuat pembaca terbayang-bayang selalu akan kisah yang dibuatnya, termasuk Saya. Dunia Cecilia merupakan kisah menarik yang mengisahkan surga dan dunia melalui percakapan seorang anak bernama Cecillia dan malaikat bernama Ariel.

Percakapan antara malaikat Ariel dan Cecilia menggambarkan imajinasi penulis terkait surga dan dunia. Malaikat Ariel dalam novel ini digambarkan dengan abstrak, dengan bentuk tidak memiliki alis mata, wajah, dan bahkan sayap. Sebab pada umumnya malaikat selalu digambarkan memiliki sayap dan membawa alat musik seperti terompet atau harpa, dalam novel ini malaikat tidak seperti pada umumnya, lebih menarik lagi penulis menggambarkan malaikat dapat menembus tembok, dapat terbang sangat cepat, bahkan dapat membersihkan salju yang masuk ke dalam rumah.

Malaikat Ariel muncul di depan jendela Cecillia dan berbicara padanya, hal-hal yang berkaitan dengan surga dan dunia. Malaikat Ariel ingin mengetahui apa yang manusia rasakan, sebab Ariel tidak dapat merasakan sesuatu, apapun yang dilakukannya tidak dapat dirasakannya, hingga Ia bertanya pada Cecillia seperti apa rasa manis, asam, dan pahit, Ia juga bertanya seperti apa rasanya menyentuh kulit atau mencubit diri sendiri, sebab malaikat tidak bisa mencubit dirinya sendiri. Pertanyaan-pertanyaan konyol itu membuat Cecillia kembali bertanya pada malaikat itu, bukankah malaikat serba tahu, sebab Ia tinggal bersama-sama dengan Tuhan yang adalah Mahatahu, pastilah malaikat tahu segalanya sebab Ia membantu Tuhan untuk melakukan segala perintahNya. Percakapan antara Cecillia dan malaikat Ariel sama-sama membuat mereka penasaran tentang keberadaan surga dan dunia, Cecillia sendiri bingung pada Ariel tentang segala yang telah diungkapkannya terkait keberadaan surga dan apa yang Tuhan lakukan disana.

Ketika membaca novel ini, kita seperti diantarkan pada pandangan tentang surga melalui percakapan Ariel dan Cecillia, entah itu benar atau tidak. Cecillia memasuki dunia dimana hanya dirinya dan Malaikat Ariel yang berbicara, seperti dua orang yang menikmati senja di sore hari, dan tidak pernah lepas dari secangkir teh hangat. Novel ini menggambarkan bahwa kematian itu tidak semengerikan yang dikisahkan orang-orang pada umumnya, namun ada bagian dimana Cecillia akan menemukan bahwa kematian itu adalah bagian indah dari semua teka-teki yang ditanyakan pada dunia ini. Saya sangat merekomendasikan novel ini untuk dibaca khususnya bagi penggemar kisah fiksi karena penulis benar-benar membawa kita masuk dan menikmati percakapan antara surga dan dunia. 

2 Komentar

  1. Jostein Gaarder imajinasinya nakal. Liar sekali membayangkan bagaimana dialog dengan malaikat. Apakah benar dialog dengan malaikat layaknya seperti dialog biasa seperti yang biasanya kita lakukan. Seperti yang ada dalam ruang pengalaman kita ? Ataukah ternyata diluar pengalaman dan bayangan kita nantinya ?

    BalasHapus
  2. Penjelasannya enak banget, kebetulan aku baru baca dunia sphie terus penasaran banget kalo ada dunia cecilia ternyata sama serunga

    BalasHapus