APA YANG SALAH DENGAN PANCASILA
Oleh Aljun
            Sebagai permulaan akan dijelaskan dulu secara sederhana arti dari Pancasila. Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata Sanskerta: Panca berarti Lima dan Sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
            Di zaman reformasi ini banyak yang mempertanyakan akan kekuatan yang dimiliki Pancasila dalam membuat equilibrium/status quo di dalam interaksi masyarakat Indonesia. Apalagi akhir-akhir ini banyak peristiwa yang menyimpang khususnya yang berkaitan dengan tindakan intoleran dan terorisme. Untuk contoh kasus nampaknya tidak perlu dijelaskan karena kalian sendiri pasti entah berminat atau tidak pasti akan mengetahui contoh kasusnya lewat berbagai media. Kemudian dengan banyaknya kasus seperti itu Pancasila ditanyakan lagi keberadaannya yang seharusnya bisa membuat equilibrium/status quo di dalam interaksi masyarakat.
            Pasti selalu ada benak dalam diri kalian mengapa Pancasila yang dibuat oleh bapak bangsa kita nampak makin lemah kekuatannya dalam mencengkram masyarakat agar bermasyarakat sesuai dengan kearifan lokal dimana menciptakan equilibrium/status quo.
            Satu hal yang pasti karena pancasila sendiri terdiri dari nilai dimana beberapa nilainya susah diimplementasikan atau bahkan cenderung utopis. Hal itu dikarenakan bapak bangsa sendiri membuat Pancasila sebagai harapan agar NKRI bisa menjadi negara yang baik dalam segala sisi, maka dari itu nilai-nilai pancasila mengandung harapan yang sangat besar. Jadi bisa dibilang bukan Pancasila yang salah namun memang nilai kandungan dari Pancasila sendiri yang memang sangat tinggi hingga sulit untuk mencapainya baik dari zaman orde lama maupun hingga zaman reformasi yang dirundung globalisasi.
            Tapi agar bisa terwujud Bangsa Indonesia yang bermasyarakat dengan sejahtera dan damai, mungkin perkataan Ganjar Pranowo bisa menjadi salah satu dari sekian banyak rujukan. Saat itu Ganjar Pranowo sedang menjadi tamu di acara Mata Najwa yang berjudul “Penebar Inspirasi”. Kata-katanya ialah “kalau seluruh orang masuk partai politik, kemudian apapun partainya dan anda memberikan virus kebaikan, maka republik akan baik esok pagi. Namun bila tidak, jangan-jangan anda yang akan tertular”. Yang saya dapat dari perkataan Ganjar tersebut ialah hanya gotong royong saja yang dapat membuat NKRI ini bisa membaik keadannya, Gotong royong sendiri menurut soekarno merupakan inti dari pancasila.
“Sebagai tadi telah saya katakan, kita mendirikan Negara
Indonesia, yang kita semua harus mendukungnya. Semua buat
semua! Bukan Kristen buat Indonesia, bukan golongan Islam
buat Indonesia, bukan Hadikoesoemo buat Indonesia, bukan Van
Eck buat Indonesia, bukan Nitisemito yang kaya buat Indonesia,
tetapi Indonesia buat Indonesia! - Semua buat semua! Jikalau
saya peras yang lima menjadi tiga, dan yang tiga menjadi satu,
maka dapatlah saya satu perkataan Indonesia yang tulen, yaitu
perkataan „gotong-royong.‟ Negara Indonesia yang kita dirikan
haruslah negara gotong-royong!“ (Sekretariat Negara Republik
Indonesia, 1995:82.)
Itu saja yang bisa saya sampaikan. Kesempurnaan ada pada Tuhan Yang Maha Esa dan kesalahan berada di dalam diri saya. Selamat Hari Pancasila, semoga kedepannya kita sebagai manusia bisa menjadi insan yang makin baik dari waktu ke waktu

*Daftar Pustaka
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&v            ed=0ahUKEwicqp39_JfUAhXEQY8KHVAuAcwQFggsMAE&url=http%3A%2F%2Fe            td.repository.ugm.ac.id%2Fdownloadfile%2F97623%2Fpotongan%2FS3-2016-355105    -Introduction.pdf&usg=AFQjCNF-F89R02kc6tKG5hB9WCWHGfe1tg

Suntari, Esti dkk. 2014. Pendidikan Pancasila. Jakarta: UPT MKU UNJ

0 Komentar