Horrible Trip
Oleh: Rizki Agustian

Mengisahkan sebuah kejadian yang dialami oleh beberapa orang yang ingin berlibur kesebuah tempat yang sangat indah dan jauh dari perkotaan. Tetapi hal-hal yang aneh banyak muncul diperjalanan untuk menuju tempat tersebut.

Pada suatu hari seorang pemuda terbangun dari tempat tidurnya dia bernama Naitsuga biasa dipanggil Suga dia seorang pemuda berbakat dan berprestasi di sebuah desa yang berada di pulau sumtera. Dia bekerja di sebuah perusahaan besar di ibu kota, dia memiliki beberapa teman dekat di kantornya yaitu Melany, Oscar, febby, dan Tasha. Mereka sering menghabiskan waktu bersama disela-sela waktu istirahat di kantor. Sore hari selesai bekerja mereka pulang ke rumah masing-masing dan melakukan aktifitas masing-masing. Melany dia berkumpul bersama keluarganya, Oscar dia menghabiskan waktunya ketempat hiburan, Febby menghabiskan waktunya dengan hobinya yaitu berenang, dan Tasha dia lebih suka membaca buku. Sedangkan Suga dia menghabiskan waktunya untuk membuat kandang ayam peternakannya. Suga tinggal dirumahnya sendirian, kedua orang tuanya tinggal di desa. Febby sering menemani Suga bekerja di rumah, mangantarkan makanan dan membuatkan makanan untuk suga karena rumah mereka berdekatan. Febby sering mengajak suga jalan-jalan ke tempat wisata di sekitar kota karena Suga belum tau betul daerah kota karena dia berasal dari desa.
Tiba-tiba Suga menerima telepon dari perusahaan. Perusahaan meminnta dia untuk melakukan sebuah kunjungan ke Singapura untuk melakukan hubungan kerja sama dengan perusahaan yang berada di Singapura. Ternyata teman-tamannya, juga mendapatkan perintah yang sama dari perusahaan. Pukul 08:00 Suga dan teman-tamanyapun berangkat dari Soekarno-Hatta Internasional Aairport ke Singapura mereka sangat bahagia mendapatkan perintah yang sama dari perusahaan, di dalam pesawat Febby duduk disebelah Suga dan mengatakan kepada Suga “aku sangat senang melakukan pekerjaa jika kamu selalu berada didekatku” sambil memegang tangan Suga. Suga membalasnya dengan senyuman. Melany, Oscar, dan Tasha mendengar ucapan Febby dan menertawakannya suasanapun semakin ceria didalam pesawat. Pukul 10:00 pesawat pun mendarat di Singapura, merekapun telah ditunggu oleh pihak perusahaan di Bandar udara internasional Singapura.
Sesampai di lokasi perusahaan, merekapun langsung disamput oleh direktur perusahaan. Dan merekapun mengadakan rapat. Rapatpun dimulai jam 11:00 rapat tersebut berlangsung sangat lama dan penuh ketegangan untuk meyakinkan perusahaan Singapura. karena dalam memjalin hubungan internasional harus ada perjanjian-perjanjian yang harus disepakati oleh kedua belah pihak yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Akhirnya rapatpun selasai jam 15:00 dan di akhiri dengan makan bersama. Hasil dari rapat tersebut perusahan Singapura menyetujui melakukan hubungan kerja sama dengan perusahaan tempat bekerja Suga dan teman-tamannya dengan perjanjian-perjanjian yang telah disepakati tadi. Selesai makan Suga dan teman-temannya berkumpul dengan bahagianya. Merekapun sangat senang atas keberhasilannya menjalin kerja sama dengan perusahaan Singapura.
Oscar : “ini merupakan suatu yang berkesan dalam hidupku”
Melany : “betul, ini merupakan sesuatu yang memotivasi kita untuk kedepannya”
Tasha : “dan ini merupakan hari yang menyenangkan” (sambil teriak dan gembira)
Suga : “ini baru awal dari pekerjaan kita”
Febby : “awal yang menyenangkan” (sambil tersenyum)

Merekapun pergi kehotel untuk beristirahat dan akan kembali ke Indonesia besok pagi. Sebelum Suga tidur Febby memberikan sesuatu kepada Suga sementara teman-temannya sudah pada tidur.
Febby : Suga ini ada sesuatu untuk mu (memberikannya sambil tersenyum)
Suga : ini apa Febby? (sambil tersenyum)
Febby : liat aja sebelum kamu tidur.
Suga : ok ok…
Dan merekapun kembali kekamar mereka masing-masing, Suga membuka sesuatu yg dikasaih Febby tadi ternyata itu berisikan tulisan yang isinya “Surat ini sudah lama ku buat untukmu Suga, entah kenapa ketika kamu berada di dekatku semua pekerjaan yang sulit dapat kukerjakan dengan mudah semua rintangan dapat kulalui, kau penyemangat diriku Suga, good night Suga..….” . Suga hanya tersenyum setelah membaca surat dari Febby tadi. Sedangkan Febby berharap Suga mengerti terhadap perasaannya yang mulai jatuh cinta terhadap dirinya. Surat yang diberikan Febby tadi disimpan Suga didalam kopernya sambil mempersiapkan keberangkatannya ke Indonesia besok pagi
Pukul 08:00 waktu Singapura Suga dan teman-temannya berangkat menuju Indonesia sebagaimana biasanya didalam pesawat Febby duduk disebelah Suga, namun Suga tidak membahas surat yang dikasih olef Febby semalam dia hanya mengatakan “tulisan kamu indah” dan Febby membalasnya dengan ucapan “terima kasih” Febby berharap agar Suga mengerti maksud dari surat itu namun sesampai di Indonesia Suga tidak membahas sama sekali mengenai surat itu. Jam 10:00 pesawat pun mendarat di bandara Internasional Soekarno-Hatta. Dan mereka pun telah ditunggu oleh pihak perusahaan dan langsung menuju ke tempat mereka bekerja. Sesampai di perusahaan tempat mereka bekerja Suga dan teman-teman disambut kedatangannya oleh direktur perusahaan yaitu bapak Rahman. Suga, Febby, Melany, Tasha, dan Oscar menyampaikan hasil kunjungan mereka ke perusahaan yang berada di Singapura tersebut. Mendengarkan hasil kunjungan tersebut bapak Rahman selaku direktur perusahaan merasa sangat senang sekali atas di setujuinya hubungan kerja sama oleh pihak singapura dan sebagai ucapan terima kasih bapak Rahman mengajak Suga dan teman-temannya makan malam bersama.
Satu bulan setelah menjalin kerjasama dengan perusahaan Singapura, perusahaan atau kantor tempat bekerja Suga dan teman-tamannya mengalami kemajuan dan perusahan mendapatkan keuntungan yang lebih baik dari sebelumnya. Suga dan teman-temannya merasa sangat senang atas kemajuan perusahaannya. Bapak Rahman selaku direktur perusahaan memberikan bonus berupa liburan gratis kepada Suga, Febby, Melany, Tasha, dan Oscar. Mendengar hal tersebut Suga dan teman-temannya merasa sangat senang dan mereka pun menentukan lokasi perjalana liburan mereka.
Oscar : teman-teman kita mau pergi liburan kemana nih?
Melany : gimana kalau keluar negri aja?
Febby : gimana kalau kita liburan ketempat yang jauh dari keramaian (sepi) seperti pulau atau pantai gitu?
Oscar : boleh juga tuh sambil kita berpetualangan. Cari tempat yang ada tantangannya gitu biar mainstream.
Tasha : aku seterah aja asal ada kalian (sambil tersenyum)
Suga : boleh jugatuh, ide yang bagus biar bisa menenangkan diri
Melany : ya udah deh aku ngikut kalian aja
Suga : ok… kalau gitu kita tentuin tempatnya dimana

Dan akhirnya Suga dan teman-temanya memilih tempat tujuan wisatanya ke sebuah pulau terpencil di Sumatera Utara yaitu pulau Siroktabe. Mereka berencana berangkat hari kamis, sehari sebelum keberangkatan Suga dan teman-temanya telah mempersiapkan segala sesuatu kebutuhan yang akan digunakan diperjalannan nanti. Suga menyelipkan surat yang dikasih Febby sewaktu di Sigapura didalam tasnya. Hari kamis pukul 07:00 merekapun berangkat dari Jakarta ke Sumatra Utara menggunakan pesawat. Dan akhirnya mereka sampai di Sumatra Utara pukul 08:30 merekapun tak sabar untuk cepat sampai ke pulau Siroktabe tersebut. Suga pun bertanya kepada sang pemandu jalan.
Suga : maaf kalau boleh tau pulaunya masih jauh nggak dari sini?
Pemandu : wah masih jauh pak, untuk kepulau itu membutuhkan waktu 12 jam kalau tidak ada gangguan dijalan. Soalnya kita melalui hutan, dan sungai yang luas pak.
Suga : wah (sambil menggeleng kepala)

Suga pun memberitahu kepada teman-temannya tentang perihal tersebut, dan teman-temanyapun kaget
Oscar : serius 12 jam perjalanan lagi?
Suga : iya. Itu pun kalau tidak ada kendala di jalan
Melany : yah mendingan kita ke luar negri aja kalau begitu.
Oscar : jangan gampang menyerah Mel ini petualangan kita semua
Febby : benar Mel ini petualangan kita bersama pasti asik kalau udah sampai dipulau tersebut
Tasha : aku seterah aja asal sama kalian semua
Suga : yang penting kita selalu bersama dalam menghadapi rintangan apapun.

Pukul 09:00 mereka berangkat ke pulau tersebut menggunakan mobil, mereka merasa senang melakukan peerjalanan tersebut, setelah empat jam perjalanan mereka pun beristirahat di sebuah perdesaan itupun merupakan desa terakhir yang akan dilalui dalam perjalanan menuju pulau Siroktabe. Mengetahui hal tersebut setelah mereka beristirahat dan makan, merekapun membeli bekal untuk perjalanan sore dan malam hari nanti. 14:00 mereka pun melanjutkan perjalanan dengan didampingi oleh tiga pemandu penunjuk jalan ke pulau Siroktabe, di perjalannan yang mereka lewati setelah istirahat itu tidak terlihat sama sekali rumah atau orang yang lewat dan tidak ada tanda-tanda kehidupan disitu. Tiba-tiba ditengah perjalana ada pohon pinang tumbang yang membentang ditengah jalan yang terhimpit dengan ranting kayu yang menghalangi jalan mobil mereka, Suga, Oscar, Melany, Febby, Tasya dan tiga pemandu jalan berusaha menyingkirkan pohon pinang tersebut dengan alat yang seadanya, dan akhirnya pohon pinang tersebut dapat disingkirkan ke tepi jalan, dan merakapun melanjutkan perjalana, setengah jam perjalanan merekapun menemui pohon pinang yang tumbang lagi ditengah jalan. Dan merekapun turun dari mobil untuk menyingkirkan pohon pinang tersebut, sebelum menyingkirkan pohon pinang tersebut Tasha merasakan suatu hal yang aneh..
Tasha : tunggu…tunggu.. jangan disingkirkan dulu coba kalian perhatikan pohon pinang nya baik-baik!!!
Oscar : emang ada apa dengan pohon pinang nya Tasha (sambil melihat pohon pinangnya)
Tasha : menurutku ada yang aneh terhadap pohon pinang ini, coba kalian perhatikan dengan baik-baik masa pohon pinang ini jatuh dengan posisi yang sama dengan pohon pinang yang tadi kita lewati, dan di atas pohon pinang ini juga ada ranting kayunya, dan coba kalian perhatikan daunya. Jumlah daun yang tua dengan daun yang muda menurutku sama banyak dengan pohon pinang yang sebelumnya kita lewati, letak posisi daunnya juga sama, dan batangnya juga sama besar.
Melany : mungkin itu hanya perasaan kamu aja Tasha
Oscar : iya mungkin itu hanya perasaan mu saja Tasha (sambil mengambil alat untuk memotong pohon pinang tersebut)

Sementara itu Suga dan Febby terus memperhatikan posisi pohon pinang tersebut, mereka juga berpikiran yang sama dengan Tasha yang  merasa aneh terhadap pohon pinang tersebut. Tetapi Suga tidak menghiraukan hal tersebut. Dia bersegera membantu Oscar dan tim pemandu untuk menyingkirkan pohon pinang tersebut. Setelah pohon pinang berhasil disingkirkan perjalananpun di teruskan, setelah sepuluh meter perjalanan mobil berhenti karena ada sesuatu alat yaitu berupa gergaju yang tertinggal di tempat pohon pinang tumbang tadi. Dan salah satu pemandu perjalanan turun dari mobil untuk mengambil gergaji tersebut. Sewaktu mengambil gergaji tersebut sang pemandupun merasa ada suatu hal yang aneh, yaitu pohon pinang yang dissingkirkan tadipun tidak ada di tempat tersebut dan tidak meninggalkan tanda-tanda sama sekali, sang pemandupun bersegera balik kemobil setelah mengambil gergaji tersebut. Suga pun merasa ada sesuatu hal yang aneh terhadap pemandu karena sipemandu masuk kemobil dengan tergesa-gesa. Suga pun bertanya kepada sang pemandu perjalanan yang mengambil gergaji tadi.
Suga : ada apa mas kok kaya ketakutan gitu?
Pemandu : gak ada apa-apa kok mas, saya hanya ingin cepat-cepat aja.
Suga : oh..yaudah.. saya kira ada sesuatu hal yang aneh juga
Pemandu : gak ada kok mas.

Suga pun terus memperhatikan sang pemandu dia merasa ada sesuatu hal yang aneh yang disembunyikan oleh sang pemandu.
Perjalananpun terus dilanjutkan hari sudah semakin sore dan menunjukan pukul 17:00. Anehnya diperjaanan beberapa burung gagak hinggap di atas mobil mereka, Suga dan teman-tamannya mencoba mengusir burung gagak tersebut dan anehnya burung gagak tersebut masih tetap diam di atas mobil mereka dengan tatapan yang seram kepada sambil mengeluarkan kicauan yang sangat kencang ke arah Suga, Oscar, Febby, Melany, dan Tasha. Setelah mengeluarkan kicauan tersebut burung gagak tadi pergi dengan sendirinya. Dan tidak lama kemudian dipinggir jalan terdapat bangkai kera yang jumlahnya cukup banyak yaitu dua belas ekor. Suga dan teman-temannya cukup terkejut atas penemuan bangkai-bangkai kera tersebut. Hal yang anehpun terlihat dari bangkai kera tersebut, yaitu kera-kera tersebut terlihat baru mati. Anehnya kera tersebut mati terlihat bukan karena di tembak ataupun diburu oleh manusia dengan cara lain. Melainkan bagian-bagian vital tubuh kera itu hilang seperti ada binatang lain yang memakannya contohnya kepala kera tersebut pada terpisah dari tubuhnya dan ada juga yang sebagian kepalanya hilang atau dimakan oleh binatang lain tapi tidak terlihat tanda-tanda atau jejak yang memperlihatkan kejadian itu. Entah itu binatang atau makhluk lain yang menyebabkan kera-kera itu pada mati. Suga dan teman-temannyapun merasa ada sesuatu yang aneh semenjak dari perjalanan tadi. Setelah melihat kera-kera tersebut merekapun pergi dan terus melanjutkan perjalanan, di perjalanan Suga terus perfikir-fikir tentang penyebab kematian kera tersebut dana diapun bertanya kepada sang pemandu jalan.
Suga : mas, kejadian seperti itu tadi apakah udah pernah terjadi sebelumnya di perjalanan menuju pulau Siroktabe ini?
Pemandu : kejadian seperti itu tadi udah pernah terjadi di perjalanan menuju pulau Siroktabe ini. Itupun sudah lama yaitu lima tahun yang lalu tapi hewan yang mati bukan kera melainkan segerombolan rusa hutan.
Oscar : itu yang membunuhnya makhluk apaan ya mas?
Pemandu : sampai saat ini itu masih belum diketahui apa penyebabnya dan makhluk apa yang memakannya.
Melany : wah aku jadi takut (sambil memegang lehernya)
Febby : jangan-jangan ada hantu lagi yang memakannya
Tasha : emang jam segini hantu udah pada muncul (sambil melihat jam, jam menunjukan pukul 18:30 )
Febby : kalau hantu itu munculnya seterah dia aja nggak harus tengah malam juga
Melany : benar juga tuh kata Febby nggak harus tengah malam juga, wah aku semakin merinding aja nih.
Suga : sudah-sudah jangan berfikiran yang aneh-aneh.

Dan akhirnya mereka sampai di sebuah sungai yang tidak bisa dilalui oleh mobil, dan akhirnya perjalanan dilanjutkan dengan jalan kaki, Suga dan teman-temannya beserta tim pemandu mulai menyeberangi sungai tersebut melewati pohon tumbang yang membetang di tengah sungai itu. Hari pun sudah semakin gelab dan menunjukan jam 19:00 langkah demi langkah mereka tempuh dengan sangat hati-hati untuk menyeberangi sungai tersebut, Oscar, Melany, Tasha dan dua pemandu jalan berhasil menyeberangi sungai tersebut, sementara itu Suga, Febby dan satu orang pemandu masih di seberang sungai. Dan merekapun mulai menaiki pohon yang tumbang itu, tiba-tiba di tengah-tengah sungai hujan pun turun dan batang pohon tersebut terasa licin, Suga pun menyuruh Febby untuk mengambil senter di tas yang disandang di punggungnya untuk menerangi jalan mereka karena hari sudah gelap. Tak lama kemudian terdengar suara percikan air yang sangat kencang, Suga dan Febby langsung melihat kebelakang ternyata sang pemandu sudah tidak ada lagi di atas pohon tersebut. Dan Suga pun menyenter kearah air dan tidak ada tanda-tanda sama sekali air tersebut terlihat tenang. Suga dan Febby langsung berlari keseberang karena ketakutan dan sesampai di seberang terdengar kicauan burung gagak yang bunyinya sangat keras sekali. Suga dan teman-temanya beserta dua orang pemandu lari ketakutan dan akhirnya sampai disuatu tempat yang dikelilingi pohon-pohon besar merekapun beristirahat sejenak. (sambil kelelahan) tiba-tiba Melany pun menangis dan Oscar mencoba menghampirinya.
Oscar : Mel kamu kenapa? ( sambil memegang pundak Melany)
Melany : aku takut, aku pengen balik lagi kekota (sambil menangis)
Oscar : sekarang udah malam Mer istirahat dulu (sambil menenangkan dan meyakini Melany)
Melany : aku udah nggak kuat lagi Oscar, aku udah nggak sanggup lagi melanjutkan perjalanan ini, aku pengen-pengen cepat pulang. coba kamu liat pemandu tadi hilang secara tiba-tiba entah apa yang akan terjadi pada diri kita jika kita melanjutkan perjalan ini. (sambil menangis)
Suga : kami juga tau Mel. Tetapi itu tidak mungkin kalau kita balik sekarang Mel, itu membutuhkan waktu yang sangat lama Mel, kita sekarang berada di tengah-tengah hutan, lagi pula sekarang sudah malam, sama aja kita bunuh diri Mel melewati sungai itu tadi.

Dan percekcokanpun terjadi diantara mereka itu berlangsung sangat lama. Tiba-tiba saat kondisi mulai memanas diantara mereka, jatuh sesuatu dari atas pohon dan ternyata itu adalah sang pemandu jalan yang hilang tadi dan kondisinya tidak bernyawa. Merekapun berteriak ketakutan dan lari secepat mungkin tiba-tiba Febby tersandung pohon kayu dan jatuh, Suga pun berhenti dan segera membantu Febby, namun Suga merasa ada sesuatu hal yang aneh berada di belakang nya dan diapun menengok kebelakang tidak ada apa-apa, namun Suga melihat ada sebuah pohon kecil yang bergerak, dan Suga pun bergegas membawa Febby dari tempat itu. Dan merekapun sampai di sebuah tempat didekat jurang yang menurut mereka itu aman. Kegelisahan dan kecemasanpun terlihat di wajah-wajah mereka. Dan waktupun menunjukan pukul 23:40. Sang pemandupun menceritakan sesuatu yang sebenarnya terjadi.
Pemandu 1 : ini sebenarnya hutan larangan dan merupakan jalan satu-satu nya menuju ke pulau Siroktabe, pulau Siroktabe itu memang indah tapi untuk menempuh perjalana kesitu sepertinya harus ada korban jiwa, di hutan larangan ini banyak kejadian-kejadian yang aneh terjadi dan masih belum diketahui penyebabnya apa. 5 tahun yang lalu ada sebuah kejadian yang aneh di alami oleh penduduk desa di hutan ini, sekitar 7 orang penduduk desa pergi ke hutan ini, namun satu persatu diantara mereka hilang ada yang di temukan dalam keadaan tergantung dan ada juga yang ditemukan dalam keadaan kepala keluar dan badan tertimbun tanah, dari 7 orang yang pergi hanya 2 orang yang pulang dengan selamat. Merekapun menceritakan berbagai macam hal yang aneh mendatangi mereka di perjalanan. Satu-satu nya jalan keluar yaitu masuk ke sebuah gua. Gua tersebut sampai saat ini letak nya belum di ketahui.
Pemandu 2: sebenarnya dari awal saya sudah merasakan hal yang aneh di perjalanan, yaitu ketika saya mengambil gergaji yang ketinggalan dekat pohon pinang tadi. Pohon pinang yang sudah kita potong itu tidak ada sama sekali alias hilang makanya saya cepat-cepat kembali ke mobil.
Tasha : nah.., bapak yang hialang ditepi sungai tadi, itu kenapa tiba-tiba bisa muncul dari atas pohon?
Pemandu 1 : itu hal yang aneh sampai saat sekarang ini belum bisa di ketahuai, entah itu makhluk atau binantang yang membawanya kita tidak tau.
Suga : sayapun merasa ada hal yang aneh di perjalanan tadi, seperti ada yang mengikuti kita.

Tak lama kemudian terdengar suara teriakan kera dan kicauan suara burung gagak. Merekapun mencoba memeperhatikan sekeliling tempat tersebut dan tidak ada apa-apa. Ketegangan dan kecemasan pun terlihat di wajah mereka. Suatu hal yang anehpun terjadi, kaki sang pemandu 2 tiba-tiba dililit akar dan di seret kedalam jurang. Suga dan teman-temanpun berteriak ketakutan dan merekapun langsung lari meninggalkan tempat itu. Sambil berlari terdengar suara pohon tumbang sekitar 10 meter didepan mereka dan merekapun melihat pohon tersebut dan menghampirinya. Sesuatu yang mengerikan terlihat di pohon tersebut, pohon tersebut di lumuri darah dan didaunnya terdapat sebuah pakaian, dan pakaian itu merupakan baju dari sang pemandu 2 yang diseret kedalam jurang tadi. Febby, Tasha, Melany mereka menangis ketakutan melihat hal tersebut. Tiba-tiba Oscar melihat sesuatu di tumpukan daun-daun kering yang tidak jauh dari pohon tumbang tersebut. Diapun langsung menghampiri tumpukan daun  tersebut. dan itu ternyata mayat sang pemandu 2 tadi. Kondisi mayat tersebut dilumuri darah dan di lehernya seperti ada sesuatu yang menggitnya. Oscar pun langsung memanggil Suga dan teman-temannya beserta sang pemandu 1. Setelah melihat mayat tersebut sang pemandu entah kenapa lari ketakutan ketengah-tengah hutan. Suga pun memanggilnya namun dia tetap lari ketengah hutan. Tak lama kemudian terdengar suara kera yang begitu keras Suga mengajak teman-temannya untuk segera meninggalkan tempat itu.
Waktu menunjukan pukul 03:00 malam. Suga dan teman-temannya terus berjalan yang tak tau arah. Febby, Melany, dan Tasha terus menangis ketakutan. Suga dan Oscar mencoba untuk membujuk mereka.
Melany : kita sekarang mau pergi kemana lagi? (sambil menangis)
Suga : kita harus pergi dan mencari jalan keluar dari hutan ini.
Melany : kita semua tidak tau jalan suga para pemandu jalan kita sudah tidak ada lagi
Tasha : mendengar cerita dari pemandu tadi ada satu jalan keluar dari hutan ini yaitu kita harus mencari goa.
Melany : kita semua tidak tau goa itu berada dimana
Oscar : makanya kita harus mencarinya bersama-sama Mel…

Perdebatanpun terjadi di antara mereka, kemudian tiba-tiba terdengar suara minta tolong (Tolong…Tolong….Tolong….) dan itu merupakan suara Febby. Suga pun berlari kencang kearah sumber suara dan melihat Febby yang kakinya terlilit oleh akar dan diseret kedalam hutan. Suga pun terus mengejar dan berusaha unttuk menjangkau tangan Febby, dan Suga pun berhasil menjangkau tangan Febby dan ikut terseret. Suga berusaha mencari pegangan dan akhirnya ada sebuah pohon kecil yang berhasil dijangkauoleh tangan Suga. Tak lama kemudian Oscar pun datang dan langsung memotong akar yang melilit kaki Febby.  Akhirnya Febby berhasil di selamatkan tetapi dia tidak bisa berjalan karena lilitan akar tadi yang begitu kuat. Suga pun langsung menggendong Febby dan segera meninggalkan tempat itu dan mencari jalan keluar dari hutan tersebut. Hari menunjukan pukul 05:00 pagi, merekapun terus  berjalan, tiba-tiba tasha melihat sebuah topi dan dia pun langsung menghampiri topi tersebut yang terletak di atas tanah sewaktu tasha mengangkat topi tersebut dan ternyata dibawah topi tersebut ada kepala pemandu jalan yang kabur tadi yang tubuhnya tertimbun oleh tanah Tasha pun berteriak ketakutan, Suga dan teman-temanya langsung menghampiri Tasha. Melihat hal tersebut merekapun langsung pergi dengan penuh rasa cemas dan ketakutan.
Dan akhirnya mereka menemukan sebuah trowongan, merekapun berjalan masuk kedalam trowongan tersebut. Kondisi trowongan itu sangat gelap. Di dalam trowongan tersebut terdengar berbagai macam suara yang aneh. Merekapun terus berjalan dengan sangat hati-hati yang diselimuti rasa cemas dan ketakutan. Ditengah-tengah perjalanan merekapun melihat cahaya yang jaraknya lumayan jauh dari tempat mereka. Merekapun berjalan terus kearah cahaya tersebut. Tiba-tiba Melany melihat seekor binatang yang menyerupai kera, binatang tersebut memiliki taring yang panjang dan mata merah yang terlihat sangat seram. Binatang tersebut langsung menghampiri mereka. Suga (sambil menggendong Febby) dan teman-temannya langsung lari menuju sumber cahaya dengan penuh ketakutan, kera tersebut terus mengejar mereka, dan mereka pun akhirnya sampai kesumber cahaya dan berhasil keluar dari trowongan tersebut. Namu  kera tersebut tidak mengejar mereka lagi, ternyata kera tersebut takut dengan cahaya matahari.
Suga, Melany, Febby, Oscar dan Tasha akhirnya sampai disebuah pulau yang sangat indah yaitu pulau Siroktabe namun keindahan pulau tersebut tidak bisa merubah rasa ketakutan mereka. Dan merekapun terus berjalan dipinggiran pantai pulau tersebut. Tak lama kemudian ada sebuah helicopter yang lewat di pulau tersebut. Merekapun berteriak memanggil helicopter tersebut. Dan hasilnya helicopter tersebut mendengarkan teriakan mereka dan menghampiri mereka. Akhirnya Suga dan teman-teman berhasil meninggalkan pulau tersebut dan kembali ke kota. Setelah sampai dikota Febby langsung dibawa kerumah sakit. Perasaan merekapun sudah mulai tenang.
Suga pun memberikan sesuatu kepada Febby di hadapan teman-temannya. Dan itu bertuliskan “aku akan selalu berada disampingmu Febby dalam bentuk rintangan apapun (HORRIBLE TRIP)”. Febby pun sangat senang membaca tulisan tersebut dan teman-temanya juga merasa bahagia.




SELESAI

0 Komentar