Oleh : Puja Ocktaviani


sumber : shopee


Judul Buku : Not Me

Penulis : Cahya Maharani

Penerbit : Moka

Jumlah Halaman : 292 Halaman


Not Me merupakan salah satu karya penulis aplikasi Wattpad yang telah dibaca lebih dari 5,6 juta kali dan sempat viral di aplikasi Tiktok dengan tayangan 11,4 juta. Penulis yang bernama Cahya Maharani atau Cay, berhasil menerbitkan novel pertamanya ini pada tahun 2021. Walaupun terhitung sebagai penulis baru, Cay berhasil menciptakan sebuah karya yang sangat menarik dengan membawa isu kesehatan mental yang dikemas dengan cukup apik.

Novel ini menceritakan sosok remaja laki-laki bernama Cakrawala yang sangat menyukai warna kuning. Cakrawala digambarkan sebagai remaja yang sangat ramah dan murah senyum, walau dunia seakan menolak kehadirannya. Cakrawala hidup dengan ayah tiri dan saudara tirinya. Walau tinggal di rumah yang cukup mewah, Cakrawala harus mati-matian mempertahankan beasiswanya karena hidupnya tak lagi dibiayai sang ayah tiri setelah ibunya meninggal dunia akibat kecelakaan saat Cakra masih sangat kecil. Ayah tirinya sangat membenci Cakra karena dianggap sebagai pembunuh ibunya sendiri. Sedangkan kakak tirinya; Maratungga yang mengidap penyakit serius kerap bersikap tidak peduli.

Di novel ini, saya merasa sangat prihatin dengan kondisi si tokoh utama, karena selalu mendapatkan kekerasan dari ayah tirinya. Cakra selalu diperlakukan seperti budak di rumah, dan mencoba bertahan hidup dengan bekerja di tengah rasa lapar dan luka-luka di sekujur tubuhnya. Selain itu, Cakra juga kerap mendapatkan perilaku bullying di sekolah hingga menarik perhatian sosok guru BK yang ternyata pernah menjadi Psikolog Cakra dulu. Di setiap kekerasan yang ia dapatkan, Cakra hanya mampu memanggil ‘Bunda’ ibunya untuk segera menjemputnya. Sebelum sosok tokoh utama wanita dekat dengannya, Cakra hanya memiliki satu teman bernama Gabi, anak SD kelas 4 yang selalu mendapatkan kekerasan juga dari ayahnya.

Saya dapat sedikit pengetahuan setelah membaca novel ini, terutama mengenai gejala penyakit mental yang dimiliki Cakra. Cakra memiliki trauma yang membuatnya tidak dapat tidur di ranjang dan memilih tidur di dalam lemari, saat tidur di ranjang ia akan merasa seperti dicekik dan kesakitan. Cakra juga sangat suka menyusun sesuatu sesuai warna, dan cenderung melakukannya berulang-ulang. Dengan dua kebiasaan itu, ternyata Cakra mengidap PTSD atau gangguan stress pasca trauma dan OCD gangguan obsesif kompulsif. PTSD yang dialami Cakra bermula dari saat ia masih kecil dan mendapatkan kekerasan bersama ibunya dari ayah kandungnya, terlebih ia juga tetap mendapatkan kekerasan tersebut dari ayah tirinya setelah beranjak remaja. mengenai sosok Gabi, nyatanya anak SD itu tidak nyata dan merupakan teman imajiner yang diciptakan Cakra karena rasa kesepiannya.

Kesehatan mental merupakan satu hal yang tidak bisa dianggap sepele. Terlebih jika pengidapnya sudah memunculkan gejala-gejala yang cukup ekstrim. Seperti sosok Cakra yang berakhir meninggal karena halusinasinya sendiri sebagai dampak dari telatnya penanganan gangguan mentalnya. 

Secara keseluruhan, novel ini cukup bagus menurut saya. Hanya saja penjelasan mengenai gangguan mental yang dialami Cakra tidak terlalu dijelaskan secara mendalam. Namun dengan membacanya membuat kita mendapatkan pelajaran, bagaimana pentingnya kesehatan mental seseorang, dan bagaimana perilaku orang disekitar anak berperan penting dalam proses pertumbuhannya. Seperti dalam kalimat pembuka dalam novel,

"Seorang anak yang sedari kecil hanya mengerti rasanya dipukuli tanpa pernah disayangi, tidak akan mungkin bisa tumbuh dengan baik-baik saja." Hlm 1.

Novel ini memang belum bisa dikatakan sempurna karena alurnya yang menurut saya sering sekali ditemukan di cerita-cerita fiksi. Namun novel ini cukup menarik untuk dibaca, terlebih jika beberapa peristiwa dalam novel related dengan kehidupan si pembaca. Mungkin saat membaca rasanya lebih menyayat hati.





0 Komentar