Oleh : Nurul Aini

Sumber : Pinterest


Hari ini adalah hari pertama masuk taman kanak-kanak atau lebih dikenal dengan sebutan TK termasuk TK At-Taqwa. Di sana terdapat banyak anak-anak mulai dari usia 3-  6 tahun yang mana mereka baru pertama kali masuk TK. Anak-anak tersebut ada yang dudukm anis, ada yang menangis karena tidak mau ditinggal sama orangtuanya, ada yang diam saja dan sebagainya. Di dalam TK At-Taqwa itu juga ada seorang anak kecil berumur 5 tahun yang bernama Nuri. Nuri diam saja sambil melihat anak-anak lainnya yang menangis karena Nuri bingung kenapa ada di sana dan karena ini adalah pertama kalinya Nuri ada di TK At-Taqwa. Nuri adalah anak yang malas ketika disuruh Ibu Nuri untuk belajar, bahkan Nuri selalu beralasan agar dia tidak belajar, dan setiap hari kerjaan Nuri hanya bermain dan bermain. Sehingga saat Nuri berumur 5 tahun Ibu Nuri mendaftarkannya di TK At-Taqwa agar Nuri bisa belajar membaca dan menulis. Nuri berangkat dari rumah bersama Ibunya yang bernama Wati tidak menggunakan kendaraan melainkan berjalan kaki karena Ibu Nuri tidak bisa mengendarai sepeda motor juga karena jarak dari rumah Nuri ke TK At-Taqw alumayan dekat. Di TK At-Taqwa tersebut ada Kepala Sekolah yang bernama Umi Cahya dan ada banyak guru yang mengajar disana, guru disana dipanggil dengan muridnya dengan sebutan Umi. Salah satunya ada Umi yang bernama Maryam yang mana beliau akan mengajarkan Nuri. Saat masuk ke dalam kelas Nuri disapa oleh Umi Maryam karena Nuri hanya diam saja berbeda dengan yang lainnya.

Umi Maryam: "Hai cantik, namanya siapa?"

Nuri: "Nama saya Nuri"

Umi Maryam: "Wah namanya cantik banget kayak orangnya. Kamu pintar deh tidak

menangis, duduk diam disini ya cantik."

Nuri: "Baik Umi."

Tidak lama kemudian Ibu Nuri mendatangi Nuri karena sebentar lagi akan bel masuk dimana semua orangtua atau pendamping murid hanya diperbolehkan memantau dan mengawasi ataupun melihat anak-anaknya dari luar kelas.

Ibu Nuri: "Nuri sayang kamu duduk diam disini ya, ibu mau keluar dulu nanti ibu balik lagi ke sini ya"

Nuri: "Emang ibu mau kemana?"

Ibu Nuri: "Ibu tunggu Nuri di luar ya nanti ibu balik lagi kalau Nuri sudah selesai belajarnya"

Nuri: "Baik Bu."

Kringg, kringg, kringg bel berbunyi tanda dimulainya belajar. Semua duduk di tempat duduknya masing-masing, namun ada yang menangis sehingga harus ditemani oleh orangtuanya. Karena hari ini awal masuk TK sehingga semua murid diperintahkan oleh gurunya untuk saling berkenalan agar bisa mengenal satu sama lain. Saat sedang perkenalan tiba-tiba Nuri diganggu oleh salah seorang temannya yang bernama Hasan. Hasan menarik kursi Nuri ketika Nuri hendak duduk, lalu Nuri terjengkang ke belakang dan Nuri pun menangis.

Nuri: "Umi, Hasan umi, dia nakal" (sambil menangis sesenggukan)

Umi Maryam: "Hasan tidak boleh begitu ya saying pintar, sekarang kamu minta maaf sama Nuri ya"

Hasan: "Nuri aku minta maaf yaa karena sudah usil sama kamu"

Nuri: "Iya Hasan"

Umi Maryam: "Hasan jangan diulangi lagi ya, itu tidak baik karena jika kamu menarikb angku tempat teman mu sedang duduk lalu dia terjatuh dan kepala kebentur meja atau lantai bagaimana? Maka dari itu janji ya Hasan lain kali jangan diulangi lagi"

Hasan: "Baik, Umi Hasan janji tidak akan mengulanginya lagi."

Umi Maryam: "Nah gitu dong anak baik."

Kringg, kringg, kringg bel tanda pulang sekolah pun berbunyi. Semua murid menyanyikan lagu pulang sekolah dan berdo'a. Di saat perjalanan pulang menuju ke rumahnya Nuri banyak cerita tentang kegiatannya selama di sekolah.

Ibu Nuri: "Bagaimana sekolahnya Nuri suka ga?"

Nuri: "Nuri suka banget Ibu, Uminya baik banget, temannya juga baik dan seru. Tapi tadi Bu masa ada teman Nuri yang nakal banget."

Ibu Nuri: "Emang siapa namanya?"

Nuri: "Namanya Hasan Bu, kan Nuri lagi mau duduk ya masa bangku Nuri ditarik sama dia terus Nuri jatuh deh."

Ibu Nuri: "Terus Nuri ada yang sakit ga?"

Nuri: "Engga si Bu, Alhamdulillah Nuri gapapa Bu."

Ibu Nuri: "Alhamdulillah deh kalau begitu, terus Hasan nya minta maaf ga sama Nuri?"

Nuri: "Hasan minta maaf sama Nuri Bu terus Hasan juga ditegur sama Umi Maryam katanya

lain kali jangan begitu lagi ya."

Ibu Nuri: "Oh gitu ya sudah ayo sekarang kita pulang ya."

Nuri: "Ayo Bu."

Tidak terasa sudah 1 bulan Nuri sekolah di TK At-Taqwa, juga sudah mulai banyak perubahan yang terjadi pada Nuri. Yang awalnya Nuri tidak bisa baca dan tulis Nuri jadi mulai bisa membaca dan menulis. Nuri juga mulai belajar sholat belajar membaca iqra juga surat-surat pendek dan bacaan doa harian. Besok adalah jadwalnya Nuri ulangan harian, sehingga hari ini Nuri belajar dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan nilai yang memuaskan. Keesokan harinya, saat perjalanan menuju TK At-Taqwa.

Ibu Nuri: "Nuri nanti saat mengerjakan ulangan kamu baca soalnya yang teliti jangan sampai ada yang terlewat tidak dikerjakan ya."

Nuri: "Baik Bu, Nuri akan periksa lagi kertas ulangannya sebelum dikumpulkan."

Ibu Nuri: "Pintar sekali Nuri. Dan jika Nuri dapat nilai 100 ulangan kali ini, ibu akan

 gendong Nuri dari TK At-Taqwa sampai depan gang ya."

Nuri: "Wah bener Bu kalau Nuri dapat nilai 100 ibu akan gendong Nuri sampai depan gang?"

(kaget dan bahagia mendengar perkataan Ibu)

Ibu Nuri: "Iya Nuri ibu janji."

Nuri: "Baik Nuri bakal berusaha dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan nilai 100."

Ibu Nuri: "Pintar, semangat ya Nuri."

Nuri: "Siap Bu"

Setalah sampai disekolah, tidak begitu lama bel masuk pun berbunyi semua murid duduk dengan tertib dan mulai dibagikan kertas ulangan. Saat mengerjakan soal ulangan Nuri sangat senang karena Nuri bisa mengerjakan semua soalnya dengan baik, karena sebelumnya Nuri sudah belajar dengan sungguh-sungguh.

Keesokan harinya, dimana saat dibagikannya kertas ulangan kemarin. Nuri sangat gelisah dan khawatir tidak mendapatkan nilai sesuai yang diinginkannya. Namun saat umi Maryam membagikan kertas ulangan Nuri, wajah Nuri berubah menjadi sangat bahagia, karena Nuri mendapatkan nilai 100. Saat pulang sekolah Nuri langsung memberikan kertas ulangan yang sudah ada nilainya tersebut ke Ibu nya. Saaf ibu nya melihat hasilnya ibu nya sangat bahagia karena perjuangan Nuri belajar dengan sungguh-sungguh itu tidak sia-sia. Danibu Nuri pun langsung memeluk Nuri karena bahagia sekali, dimana dahulunya Nuri tidak bisa membaca dan menulis sekarang sudah bisa membaca dan menulis bahkan nilai ulangannya mendapatkan nilai 100. Ibu Nuri juga langsung menunaikan janjinya pada Nuri beberapa hari yang lalu, yaitu menggendong Nuri sampai depan gang. Nuri dan ibu nya pulang dengan hati yang sangat bahagia. 

Setelah hampir 1 tahun Nuri sekolah di TK At-Taqwa dan hari ini adalah acara wisuda dimana semua murid akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu SD. Acara wisuda hari ini banyak sekali kegiatan yang akan dipersembahkan, termasuk Nuri dan teman-temannya akan menampilkan sebuah lagu dan mars wisuda, juga akan menampilkan pembacaan surat-surat pendek yang ada di juz amma. Saat akhir acara akan diumumkan murid yang berprestasi, santriwati teladan dan Santrian teladan. Tidak disangka disaat diumumkan siapa yang menjadi santriwati teladan dan nama Nuri lah yang dipanggil untuk maju ke panggung bersama dengan orangtuanya. Ibu dan ayah sangat bahagia dan bersyukur karena Nuri menjadi santriwati teladan, dimana dahulu Nuri tidak tahu apa-apa tentang membaca dan menulis, sekarang Nuri sudah pandai dalam membaca dan menulis juga dalam praktek sholat, wudhu, selain itu Nuri sudah bisa membaca Al-Qur'an dan menghafal surat yang ada di juz amma dan doa harian. Semua usaha dan kerja keras Nuri dan ibu nya juga Umi Maryam dalam mengajarkan dan mendidik Nuri selama ini dengan sabar membuahkan hasil dan tidak sia-sia.


0 Komentar