Hari Si Pengamen Jalanan
Hari Si Pengamen Jalanan
Oleh : Puja Ocktaviani
Pagi yang sama
Ia Membuka mata dengan tubuh terasa remuk sebab tidur yang tak nyaman
Menghela nafas panjang lalu menarik senyum...menyemangati diri untuk menghadapi kerasnya dunia
Siang yang sama
Menjelajahi pandangan menatap satu persatu penjual makanan yang menggoda
Mengusap perut dengan suara aneh yang tak bisa diam...lalu merogoh kantong yang tak berpenghuni.
Siang ini perutnya harus sabar sambil menemaninya bernyanyi.
Sore yang sama
Ia Membelah keramaian kota dengan masih menjajakan suara
Menerima satu persatu uang receh atau usiran kecil seperti biasa
Malam yang juga sama
Melangkah kaki lelah dengan sebungkus nasi dalam plastik
Menyunggingkan senyum ceria tak sabar mengisi perut yang semakin larut semakin berisik
Ia membuka pintu ringkih rumah dan siap membagi sebungkus nasi...dengan dua piring milik adik.
0 Komentar