Sebuah
hobi atau penyimpangan seksual?
Oleh : Selvina
Budaya dan gaya hidup Jepang mungkin
masih terasa asing bagi beberapa lapisan masyarakat, namun jika kalian bertanya
tentang judul Animasi seperti Naruto, Doraemon dan Detective Conan maka semua
orang akan mengetahui bagaimana budaya Jepang. Ninja dan kimono mungkin hal yang
melekat bagi Jepang yang diberikan oleh masyarakat awam dan kurang familiar
dengan kultur pop Jepang, tapi tidak banyak diketahui bahwa jepang mempunyai
Dorama, Games dan berbagai judul Animasi yang menjadi ciri khasnya. Ada
beberapa komunitas bertemakan Jepang yang muncul karena satu hobi, yaitu suka
dengan Animasi dan Manga Jepang, tidak dapat dipungkiri berbagai judul dan
genre menghiasi dunia Animasi dunia pasti berasal dari Jepang. Mulai dari genre
romansa, komedi, action, sci-fi, power dan lainnya yang mana termasuk genre
yang cukup tabu untuk beberapa orang yaitu Yuri dan Yaoi.
Genre Yuri dan Yaoi merupakan genre
yang mengangkat kisah percintaan sesama jenis, baik perempuan dan perempuan
(Yuri) maupun laki-laki dengan laki-laki (Yaoi), atau dalam kata lain genre
yang mengangkat kisah percintaan lesbian dan gay. Genre yang menjadi sebuah
pertanyaan, mengapa ada orang yang menyukainya? Apakah mereka juga seseorang
yang mengalam penyimpangan seksual?. Tentu kita tidak bisa memberikan indikasi
bahwa orang yang menikmati genre tersebut sudah pasti lesbian dan gay, kita
perlu melihat sisi menarik mana dari genre Yuri dan Yaoi tersebut, karena
sebuah cerita pasti akan memiliki makna untuk beberapa orang.
Perlu diketahui dalam dunia penyuka
Jepang atau disebut dengan “Otaku” atau “Wibu”, untuk penyuka genre sesama
jenis akan disebut dengan Fujoshi dan Fudanshi. Dua istilah tersebut memang
akan terdengar asing, tapi tentu tidak bagi para otaku. Fujoshi adalah sebutan
untuk para perempuan yang menyukai manga, animasi dan novel lesbian atau gay,
sedangkan Fudanshi adalah sebutan untuk laki-lakinya. Mereka menyukai hal yang
tabu bagi kebanyakan orang, tapi apa benar mereka juga menyimpang secara
seksual? Bisa iya bisa tidak, tergantung dengan situasional. Jangan
disalahpahami bahwa seseorang yang menyukai genre sesama jenis pasti juga
menyimpang karena dari yang penulis lihat para Fujoshi dan Fudanshi ini hanya
menganggap apa yang mereka lihat sebagai hobi dan kesenangan tersendiri, mereka
normal dan Straight.
Mereka mungkin tidak akan mengumbar
dan mengungkapkan bahwa mereka menyukai hobi yang tabu karena akan memicu
penilaian negatif terhadap dirinya, orang-orang akan merasa aneh karena hobi
dan kesukaan mereka. Pada dasarnya fujoshi dan Fudanshi ini hanya menyukai art
style mangaka maupun interaksi laki-laki dengan laki-laki dan perempuan
dengan perempuan didalam ceritanya. Yang mana hal tersebut juga sama dengan
para penyuka Boys Love, kisah cinta gay, para penikmat boys love baik perempuan
dan laki-laki hanya menikmati cerita dan ketampanan para aktor dalam film,
mereka tidak menyimpang dan menganggap bahwa hal tersebut sebagai hobi yang
memang tabu bagi beberapa orang. Faktor-faktor seperti cerita yang realistis,
empati terhadap karakter, seperti membaca romansa, relationship development menjadi
alasan banyaknya orang menyukai genre yang menurut beberapa orang tabu ini.
Ya memang kita akan melihat banyak
adegan ciuman dan dewasa yang tidak senonoh bagi beberapa orang, tapi jika bisa
melihat keindahan dari segi cerita dan karakternya maka kita bisa
mengesampingkan adegan-adegan itu. Hobi dan kesukaan orang-orang beraneka ragam
sesuai dengan passion mereka masing-masing pula. Oleh karena itu Kita
perlu melihat lebih luas lagi bagaimana mengartikan hobi dan kesukaan setiap
individu, jangan langsung saja melakukan Labelling sebelum melihat
kenyataan di lapangan.
0 Komentar