Puisi
Perempuan Muda dan Laut

Sumber Gambar: Dunia Tempo
Oleh : Lelawa
Aku akhirnya di batas pantai dan segara.
Pohon kelapa yang berombak.
Tak tahu dimana siang dan malam.
bintang-bintangmu tetap saja tercium mata sepanjang hari.
Hatiku kadung kuyup sampanmu.
Menerka setiap angin yang berkesiur.
Tentang sajak ikan-ikan besar dan gurita pembunuh.
Kakiku tetap saja tak mau malu.
Tergoda mati dalam samudramu.
Puisi-puisiku telah mencipta dayung.
Jadi layar.
Jadi petromaks.
Jadi luka
Jadi saja.
Jadi saja.
Jadi mati.
Jadi dirimu.
0 Komentar