Hasil gambar untuk k pop fans
Sumber: jazminemedia.com
Oleh: Octariana Putri

Korea selatan merupakan negara asia yang memiliki budaya dan industri yang saat ini sangat populer diminati oleh masyarakat, khususnya di Indonesia. Industri yang sangat besar dan mempengaruhi masyarakat adalah industri musik boy band atau girl band yang sangat digandrungi oleh kalangan remaja atau dewasa. Selain industri musik, hiburan seperti film drama yang menggunakan aspek budaya kerajaan korea dengan genre romantis, action dan lainnya sangat populer. Maraknya industri tersebut memunculkan restoran, tempat les, yang memiliki nuansa korea selatan.

Industri musik korea selatan sangat digandrungi oleh kalangan remaja indonesia. Musik tersebut dibawakan oleh boy band atau girl band yang memiliki paras yang tampan dan cantik serta memiliki ritme musik yang bagus dan energik sehingga sesuai dengan remaja. Hal ini membuat munculnya para fans indonesia yang sangat menyukai boy band atau girl band tersebut. Boy band yang terkenal saat ini antara lain BTS ( Bangtan Boys ), EXO, Wanna one, BTOB dan lainnya. Girl Band yang terkenal saat ini adalah Black Pink, Girls Generation, Sistar, Red Velvet dan lainnya. Para fans tentunya akan mengeluarkan uang untuk membeli tiket konser, album,  merchendise, produk yang diiklankan idola dan lain sebagainya. Barang-barang tersebut tentunya tidak didapat dengan harga yang murah.
Album musik boy band atau girl band dijual dengan kisaran harga Rp. 200 - 270 ribu ( satu album) jika ingin mempunyai full album kisaran harga mencapai Rp. 600 ribu. Merchendise yang berupa gantungan kunci, boneka, kalender, tas, dan lainnya dijual dengan kisaran harga yang beragam. Merchandise yang paling utama adalah lighstick yang dijual sesuai dengam boy/girl band yang diminati. Lighstick biasanya digunakan para fans ketika konser sedang berlangsung. Harga lighstick sekitar Rp.500-600 ribu. Harga tiket konser dijual sekitar 1 - 2,7 juta sesuai dengan seatplan. Bahkan jika konser diadakan diluar negeri para fans akan pergi ketempat para idol mereka melangsungkan konser, sehingga dibutuhkan uang lebih untuk menonton konser.

Kasus tersebut dikaitan dengan kapitalisme. Bahwa kapitalisme bertujuan untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Musik kpop dijadikan sebagai komoditas untuk mencari keuntungan dengan berbagai barang yang bisa dijual seperti tiket konser, merchandise, album dan lainnya maka para kaum kapital memanfaatkan produk tersebut untuk dijual. Kapitalisasi kaum kapital dengan sarana kpop cukup berhasil dalam mendominasi pasar ekonomi hal ini dikarenakan maraknya fans yang membeli merchandise dari luar negeri untuk membeli produk yang berkaitan dengan idola. Bahkan sampai pergi keluar negeri untuk menonton konser sang idola.

Kemudian  dengan Fetistisme karl Marx yaitu perubahan nilai guna menjadi nilai tukar (komoditas) atau pemujaan terhadap uang. Fetitisme komoditas atas pertukaran dalam pengertian bahwa uang merupakan contoh betapa berbagai relasi sosial diantara orang-orang bisa mengambil perwujudan luar biasa dari suatu hubungan yang didefinisikan untuk mereka yang hidup dalam masyarakat kapitalis. Hal tersebut menyebabkan para fans akan merasa bangga dan memuja tiket konser yang mahal daripada menikmati konser itu sendiri. Hal itupun berlaku pada merchandise, album, dan lainnya. Mereka akan sangat bangga memiliki barang tersebut yang harganya mahal dan relasi sosial antara para fans dikatakan jika membeli barang-barang tersebut adalah mendukung para idol mereka yang tentunya ini adalah relasi permukaan dimana sebenarnya adalah relasi terselubung karena ada sistem kapitalisme didalamnya.  Para fans membeli barang-barang tersebut bukan sebagai suatu kebutuhan tapi suatu bentuk kepuasan. Dengan simbol merk yang ditawarkan. Barang-barang tersebut sangat laku dipasaran meskipun harga yang ditawarkan "mahal"




DAFTAR PUSTAKA

 



0 Komentar