Jenis tulisan : Esai
Oleh : Hanifah Tiara Hakim ( Pend. Sosiologi, 2015 )



Kecerdasan, satu kalimat yang pastinya ada dalam setiap diri manusia. Melalui kecerdasan yang dimiliki, setiap individu dapat menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi dalam kehidupannya. Ini merupakan hal yang menarik untuk diteliti dan dikaji, disini akan membahas mengenai kecerdasan menurut Howard Gardner beserta kaitannya terhadap pendidikan saat ini dan perubahan yang dapat terjadi dimasa mendatang apabila teori milik Howard Gardner ini diimplementasikan secara benar serta dengan dukungan teknologi canggih masa kini.

Sebelumnya, Howard Gardner sendiri adalah seorang professor bidang pendidikan dari Harvard University. Gardner mengatakan bahwa cara tradisional memandang kecerdasan seseorang berdasarkan test IQ sangatlah terbatas. Ia memberikan pandangan tentang 8 kecerdasan yang berbeda untuk menjelaskan potensi manusia yang lebih luas pada anak-anak dan orang dewasa. Gardner mengemukakan bahwa ada 8 kecerdasan yang terdapat dalam diri manusia yakni,  kecerdasan bahasa, kecerdasan logika-matematika, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan musikal, kecerdasan visual-ruang, kecerdasan kinestetis jasmani, dan kecerdasan naturalis. Dimana jika dijabarkan maka kecerdasan-kecerdasan tadi memiliki penjelasan sebagai berikut :

1.   Kecerdasan bahasa : orang yang menonjol pada kecerdasan ini memiliki cara belajar dan komunikasi tersendiri, mudah dalam belajar bahasa lain, dan mahir dalam komunikasi
2.   Kecerdasan logika-matematika : orang yang menonjol pada kecerdasan ini mampu meneliti pola-pola, kategori, dan hubungan-hubungan dengan memanipulasi obyek atau simbol dan mencobanya dengan cara terkontrol dan teratur
3.   Kecerdasan interpersonal : orang yang menonjol pada kecerdasan ini memiliki kemampuan untuk memahami orang lain, melihat cita-cita, motivasi, dan maksud mereka dan mudah  bekerjasama dengan mereka
4.   Kecerdasan intrapersonal : orang yang menonjol pada kecerdasan ini memiliki kemampuan memahami perasaan, mimpi, serta ide pribadinya
5.   Kecerdasan musikal : orang yang menonjol pada kecerdasan ini berkemampuan untuk menikmati, menampilkan, dan membuat gubahan lagua tau musik
6.   Kecerdasan visual-ruang : orang yang menonjol pada kecerdasan ini berkemampuan melihat dan membayangkan bentuk dari sebuah benda dan melihat serta menciptakan perbedaan, keseimbangan, dan komposisi di dalam tayangan visual atau ruang
7.   Kecerdasan kinestetis jasmani : orang yang menonjol pada kecerdasan ini berkemampuan untuk menggunakan keterampilan motorik kasar dan halus di bidang olah raga, seni drama, dan pembuatan barang-barang seni
8.   Kecerdasan naturalis : orang yang menonjol pada kecerdasan ini berkemampuan untuk mengenal flora dan fauna, memiliki keterikatan dengan alam dan fenomenanya

Setiap orang memiliki seluruh kecerdasan ini, hanya saja dalam keberadaannya tiap kecerdasan yang menonjol berbeda-beda pada semua manusia. Ini menyebabkan lahirnya perbedaan ataupun kesamaan skill bawaan yang ada secara alamiah dalam diri tiap manusia atau individu. Hal ini juga yang melahirkan adanya keberagaman sifat dan karakteristik di masyarakat.

Permasalahannya adalah apakah ada kaitannya dengan perkembangan kecerdasan SDM?  Bagaimana cara mengimplementasikan teori ini dalam bidang pendidikan? Dan apa manfaat yang diperoleh? disini akan membahas mengenai kaitan-kaitan tersebut.

 Jika ditelaah, tentunya  Teori H.Gardner tadi memiliki banyak keterkaitan, karena skill atau kecerdasan tadi dimiliki oleh setiap manusia walaupun porsi menonjolnya yang berbeda-beda. Teori Gardner sendiri pun merupakan realisasi atas perkembangan kecerdasan SDM di muka bumi, jika dianalisa serta dikembangkan dan diimplementasikan dengan baik pada setiap orang  teori Gardner ini dapat melahirkan individu dengan profesionalitas kerja berdasarkan skill bawaan yang memang mereka miliki.

Selanjutnya, cara mengimplementasikan teori ini secara tepat adalah melalui pendidikan dan dirasa akan mendapat hasil yang sangat optimal jika diimplementasikan mulai saat pendidikan usia dini. Caranya dengan mendeteksi skill bawaan peserta didik dengan test tulis ataupun dengan test DMI (Dermatoglyphics Multiple Intelligence). Test DMI adalah test skill bawaan manusia yang menggunakan sidik jari sebagai media test. Dengan memfoto sidik jari  menggunakan sensor khusus dan diproses analisa oleh tim laboratorium, hasil test dirasa cukup akurat karena test ini merupakan hasil dari 200 tahun percobaan yang telah dilakukan oleh para ahli Dermatoglyphics. Setelah hasil test keluar, sekolah dapat mengelompokkan pendidikan pesrta didiknya sesuai dengan kecerdasan atau skill bawaan masing-masing, selanjutnya pendidik haruslah dapat mengetahui bagaimana cara mendidik untuk mendukung skill atau kecerdasan bawaan setiap peserta didik. Dengan ini maka hasil SDM kelak dimasa mendatang akan lebih baik bahkan dianggap profesional di bidangnya karena memang sudah merupakan kecerdasan atau skill bawaan yang membuat mereka menikmati apa yang mereka lakukan. Contoh negara yang pendidikannya sudah menggunakan sistem dari teori Gardner ini adalah Amerika, Eropa, dan baru-baru ini Asia. Kondisi negara Amerika dan Eropa yang mengimplementasikan teori ini sangatlah memperlihatkan keakuratan teori tadi apabila dilihat dengan kemajuan negara mereka saat ini.

Manfaat yang diperoleh  dari teori Gardner adalah dapat memetakan kecerdasan setiap orang sehigga dapat mengetahui pendidikan apa yang harus didorong atau disodorkan lebih banyak pada peserta didik berdasarkan kecerdasan bawaannya. Selanjutnya jika diimplementasikan dengan baik dalam bidang pendidikan khususnya realisasi melalui sekolah dan dukungan dari para pengajar maka akan melahirkan SDM dengan profesionalitas tinggi dan setiap SDM yang melakukan pekerjaannya akan merasa nyaman karena sesuai dengan apa yang ada di otaknya. Setelah itu dari SDM yang berkualitas dan profesional dengan pekerjaannya maka perekonomian serta kesejahteraan sosial yang terjadi di masyarakat bahkan negaranya akan sangat terjamin dan dapat memajukan negaranya sendiri dimasa mendatang. Dengan hal ini maka keterciptaan masyarakat madani sudah tidak akan terpungkiri lagi.

Sekian pembahasan beserta analisis mengenai teori 8 kecerdasan manusia milik Howard Gardner dan kaitannya dengan pendidikan masa kini dan yang akan datang, sesuai cita-cita dan pengharapan perubahan sosial dari teori yang ada beserta pendidik, ahli Dermatoglyphics, dan pemerintah sebagai agent of change atau agen pembawa perubahannya. Diharapkan dimasa mendatang Indonesia dapat menerapkan teori ini dalam pendidikan dan berhasil layaknya Amerika dan Eropa.

0 Komentar