oleh: Gurnadi Ridwan

Apakah anda tau penyakit apa yang sekarang banyak menyerang masyarakat Indonesia? mungkin banyak jawaban yang bermacam-macam dari teman-teman tapi jawaban yang penulis maksut adalah penyakit malas. Ya, malas..! malas bekerja, malas makan apa lagi malas mandi. Hiii.. tapi yang lebih parah adalah malas membaca. Mungkin ketika kita berada dibangku sekolah, kita sangat sering membaca buku terutama buku pelajaran ketika menjelang ulangan umum. tidak masalah dari pada tidak sama sekali. Hehe.. Seiring berjalannya waktu malas membaca sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia, padahal buku adalah jendela ilmu atau gudangnya ilmu. Bila kita buka-buka sejarah banyak sekali orang-orang hebat lahir karena membaca.
Dulu orang merasa bangga bila memiliki buku, apalagi sampai mempunyai perpustakaan pribadi. pada zaman ini orang lebih banga memiliki harta kekayaan ketimbang buku, padahal pada zaman Walid bin sa’id Al-Andarusi buku bisa menjadi tolak ukur masyarakat. Bagi mereka buku bisa menjadi sarana untuk bisa dianggap terhormat dan berjiwa besar.
Di jerman setiap tahunnya penjualan buku mengalami peningkatan. hal tersebut berdampak pada meningkatnya jumlah penerbit buku baru. Masyarakat Jerman patut bangga atas terjaganya budaya gemar membaca tersebut. Budaya gemar membaca sebenarnya sangat menguntungkan masyarakat sebagai pembaca karena memperoleh banyak pengetahuan dan penulis, kenapa demikian? karena penulis akan sangat diuntungkan karena banyak yang membeli bukunya, sehingga pekerjaan sebagai penulis dirasa sangat cukup. Bila pembaca banyak, buku banyak dan penulis banyak nampaknya tidak heran bila buku di negeri tersebut terjangkau, dari hal tersebut tak heran bila jerman menjadikan dirinya sebagai Negara yang maju.

Oleh : Gurnadi Ridwan 08

Referensi :
• “Smart Reading Fop Islam”. Dr. M.Musa Asy-Syarif. AQWAM, Solo 2009

0 Komentar