Opini
SEBUAH PERGERAKAN YANG KINI MENJADI SEJARAH YANG TERLUPAKAN
Hari pahlawan baru saja beberapa hari berlalu, namun apakah kita tahu makna dari hari pahlawan tersebut? Atau apakah kita sendiri tahu sudah berapa lamakah tanggal 10 November di jadikan hari pahlawan? Dan peristiwa apakah yang dijadikan alasan bahwa tanggal 10 November itu menjadi hari pahlawan...
Sejarah memang tinggalah sejarah, banyak orang yang tidak memperdulikannya lagi. Kita memang tahu tanggal 10 November itu adalah hari pahlawan tanpa mengetahui maknanya, namun ternyata ada yang lebih parah lagi yaitu sama sekali tidak tahu kalau tanggal 10 November itu adalah hari pahlawan.
Selama ini yang kita tahu tanggal 10 November itu adalah hari pahlawan, hari dimana para petinggi-petinggi pemerintah negeri ini, seperti Bapak Presiden kita berziarah ke taman makam pahlawan. Tapi sebenarnya dibalik itu semua, jika kita mau melihat dan menginggat sebentar saja sejarah hari pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November, disitu terdapat pesan moral dan pesan tentang rasa nasionalisme yang kuat. Sejarah tanggal 10 November itu berawal ketika terbunuhnya terbunuhnya Brigadir Jenderal A. W. S Mallaby dan dikeluarkannya ultimatum oleh Mayor Jenderal Robert Mansergh, pengganti dari Brigadir Jenderal A. W. S Mallaby. Hingga meletuslah pertempuran pada tanggal 10 November 1945 pagi yang terjadi di Surabaya yang banyak menewaskan korban jiwa terutama dari kalangan rakyat sipil yang pada saat itu ikut membantu melawan serangan-serangan dari tentara Inggris dan India, serta semangat juang dari Bung Tomo yang terus berkobar-kobar membakar semangat seluruh rakyat Surabaya untuk bertempur melawan pasukan Inggris. Peristiwa ini kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan oleh Republik Indonesia hingga sekarang. Tidak mudah untuk bisa menjadi seorang Bung Tomo yang terus mengobarkan semangat perjuangan tanpa henti-hentinya di saat kondisi yang tidak kondusif, saat para tentara-tentara Inggris dan Belanda lebih banyak dengan persenjataan yang canggih dibandingkan Indonesia yang mungkin baru 3 bulan menjadi negara yang merdeka. Bung Tomo mampu melakukan suatu perubahan dan pergerakan sosial, yang tanpa keberanian tersebut, mungkin Indonesia kembali dijajah walaupun sudah merdeka, mungkin Indonesia masih menjadi negara yang tertindas. Namun saat ini mungkin banyak sekali orang yang sudah melupakan peristiwa dan makna dari peristiwa yang menakjubkan tersebut. Mereka, mungkin juga kita mengganggap bahwa itu semua hanyalah sejarah, sudah berlalu dan sekarang kita hidup di zaman yang sudah sangat modern dimana semua yang kita inginkan bisa terwujud. Namun sebenarnya harus kita ingat bahwa perjuang kita tidak hanya sampai melihat perjuangan pada zaman dahulu tapi bagaimana cara kita menyelesaikan masalah saat ini dan masalah yang akan datang agar kita tidak hanya terbuai oleh kegigihan dan perjuang pahlawan sebelumnya namun kita harus menjadikan semua itu sebagai tolak ukur dan motivasi atau semangat kita untuk di masa yang akan datang. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenang jasa para pahlawannya, mengenang dalam kalimat tersebut maksudnya adalah memaknai dan meneruskan perjuang para pahlawan bukan hanya sekedar memperingatinya saja. Semoga Bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang besar karena mampu mengenang dan menghormati jasa-jasa para pahlawannya yang bejiwa besar.
Oleh :
Novitha Syari Dhevi Pradipta
Sosiologi 2010
Sejarah memang tinggalah sejarah, banyak orang yang tidak memperdulikannya lagi. Kita memang tahu tanggal 10 November itu adalah hari pahlawan tanpa mengetahui maknanya, namun ternyata ada yang lebih parah lagi yaitu sama sekali tidak tahu kalau tanggal 10 November itu adalah hari pahlawan.
Selama ini yang kita tahu tanggal 10 November itu adalah hari pahlawan, hari dimana para petinggi-petinggi pemerintah negeri ini, seperti Bapak Presiden kita berziarah ke taman makam pahlawan. Tapi sebenarnya dibalik itu semua, jika kita mau melihat dan menginggat sebentar saja sejarah hari pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November, disitu terdapat pesan moral dan pesan tentang rasa nasionalisme yang kuat. Sejarah tanggal 10 November itu berawal ketika terbunuhnya terbunuhnya Brigadir Jenderal A. W. S Mallaby dan dikeluarkannya ultimatum oleh Mayor Jenderal Robert Mansergh, pengganti dari Brigadir Jenderal A. W. S Mallaby. Hingga meletuslah pertempuran pada tanggal 10 November 1945 pagi yang terjadi di Surabaya yang banyak menewaskan korban jiwa terutama dari kalangan rakyat sipil yang pada saat itu ikut membantu melawan serangan-serangan dari tentara Inggris dan India, serta semangat juang dari Bung Tomo yang terus berkobar-kobar membakar semangat seluruh rakyat Surabaya untuk bertempur melawan pasukan Inggris. Peristiwa ini kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan oleh Republik Indonesia hingga sekarang. Tidak mudah untuk bisa menjadi seorang Bung Tomo yang terus mengobarkan semangat perjuangan tanpa henti-hentinya di saat kondisi yang tidak kondusif, saat para tentara-tentara Inggris dan Belanda lebih banyak dengan persenjataan yang canggih dibandingkan Indonesia yang mungkin baru 3 bulan menjadi negara yang merdeka. Bung Tomo mampu melakukan suatu perubahan dan pergerakan sosial, yang tanpa keberanian tersebut, mungkin Indonesia kembali dijajah walaupun sudah merdeka, mungkin Indonesia masih menjadi negara yang tertindas. Namun saat ini mungkin banyak sekali orang yang sudah melupakan peristiwa dan makna dari peristiwa yang menakjubkan tersebut. Mereka, mungkin juga kita mengganggap bahwa itu semua hanyalah sejarah, sudah berlalu dan sekarang kita hidup di zaman yang sudah sangat modern dimana semua yang kita inginkan bisa terwujud. Namun sebenarnya harus kita ingat bahwa perjuang kita tidak hanya sampai melihat perjuangan pada zaman dahulu tapi bagaimana cara kita menyelesaikan masalah saat ini dan masalah yang akan datang agar kita tidak hanya terbuai oleh kegigihan dan perjuang pahlawan sebelumnya namun kita harus menjadikan semua itu sebagai tolak ukur dan motivasi atau semangat kita untuk di masa yang akan datang. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenang jasa para pahlawannya, mengenang dalam kalimat tersebut maksudnya adalah memaknai dan meneruskan perjuang para pahlawan bukan hanya sekedar memperingatinya saja. Semoga Bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang besar karena mampu mengenang dan menghormati jasa-jasa para pahlawannya yang bejiwa besar.
Oleh :
Novitha Syari Dhevi Pradipta
Sosiologi 2010
0 Komentar