SINOPSIS

Kamikaze dalam bahasa Jepang artinya ”Dewa Angin”, konsep kamikaze berasal dari abad ke-13 sewaktu China yang waktu itu diperintahkan menyerang bangsa Mongol mengirim armada untuk menginvasi Jepang. Dua kali invasi demikian gagal karena kapal-kapal para penyerbu dihancurkan oleh topan besar yang diyakini orang Jepang sebagai kiriman dari Dewata.

Sewaktu pendaratan besar-besaran Amerika merebut Pulau Okinawa, Jepang tidak lagi memiliki angkatan laut yang berarti untuk menghadapi armada AS yang sangat kuat. Dalam keadaan putus asa ini mereka mengerahkan para penerbang kamikaze untuk melakukan serangan bunuh diri.

 

 Serangan paling hebat dilancarkan pihak Jepang pada 6 dan 7 April 1945 dimana armada AS di perairan Okinawa menghadapi 350 pesawat yang melancarkan serangan kamikaze. Sekira 30 kapal AS tenggelam atau rusak dalam serangan itu. Serangan kamikaze memiliki latar belakang tradisi kuno kaum samurai, atau para ksatria. Seorang samurai harus siap mati, dan bunuh diri merupakan tindakan yang lebih terhormat daripada jatuh tertangkap tangan musuh.

Pada awal peperangan di pasifik, armada sekutu di pasifik berjumlah 1.284 pesawat yang tersebar dari Malaya, Hawaii, Hindia Belanda sampai Australia. Sedangkan Jepang 2.620 pesawat, baik darat maupun laut. Sejak 1944, Perang Pasifik kian riuh karena munculnya pilot-pilot pesawat tempur Jepang mereka mempunyai doktrin ”bunuh diri” demi kesetiaan mereka pada kaisar yang dianggap sebagai keturunan Amaterasu Omikami atau Dewa Matahari. Dalam bahasa Jepang, istilah yang digunakan untuk memanggil unit-unit pelaku serangan-serangan bunuh diri adalah tokubetsu kogeki tai ”unit serangan khusus”.

 

Para pilot angkatan udara Jepang di wilayah Pasifik menenggak seseloki sake lebih dahulu sebelum menabrakan pesawat tempur yang dikendarainya ke sejumlah kapal induk sekutu. Sekitar tujuh pilot pesawat jepang berdiri melingkar. Usia mereka antara 20-30. ditengah-tengah mereka berdiri seorang lelaki paruh baya. Dia tidak mengenakan topi. Rambutnya tipis dan mulai beruban. Dia bicara sepatah dua kata, dia berasal dari pangkat yang lebih tinggi. Tiba-tiba ketujuh pilot muda itu secara serempak membungkukkan badannya ke depan dengan secepat kilat seseloki sake itu di tenggak habis. Ke tujuh pilot itu memberi hormat militer, wajahnya benar-benar tenang, beberpa diantara mereka memerah mukanya namun mereka tak secuil pun merasa gentar di wajahnya.

 

Kamikaze adalah semacam aksi bunuh diri altruistik. Tindakan ini bukan semata-mata siasat untuk memenangi pertempuran perang melainkan juga usaha untuk menunjukan keunggulan budaya. Para pilot Jepang menunjukan kesetiaan mereka pada kaisar dengan cara melakukan kamikaze berdasarkan kultur Giri Ninjo. Akibatnya 3.913 pilot Jepang gugur. Begitu memasuki kokpit pesawat selama setiap perintah penyerangan, mereka tahu pasti tidak akan kembali dan siap menerima pangkat anumerta. Para sejarawan memperkirakan pilot Jepang mencapai 4.000 orang. Selama Perang Pasifik berkecamuk, Jepang telah membuat 10.000 pesawat kamikaze, yang terkenal adalah jenis Mitsubitshi A6M, pesawat pemburu mempunyai kekuatan tempur radius 750 mil dengan kecepatan 350 mil/jam atau sejajar dengan Mustang P-15 (AS), Spitefire (Inggris), dan Messerdchmit (Jerman).

 

Para pilot Jepang sering tidak diketahui nama dan tulisan mereka tidak pernah terungkap kepada publik. Usianya di akhir masa remaja atau awal 20-an. Banyak pilot Jepang berpikir bahwa sangat terhormat jika mereka terpilih mengikuti misi kamikaze. Para pilot yang enggan melakukannya tidak dihargai dan tidak populer. Fakta mengatakan seseorang yang terpilih menjalankan misi kamikaze maka akan di ikuti oleh saudara lainya. Biasanya anak tertua dari keluarga itu tidak dibiarkan pergi karena harus menjaga bisnis keluarga.

 

Menurut Emile Durkheim, kamikaze adalah bunuh diri yang didasari alasan keyakinan pada ideologi, agama, ataupun loyalitas berbasis kultur terhadap kaisar. Durkheim menyebutkan bahwa integritas sosial dan regulasi sosial dapat mempengaruhi perilaku bunuh diri di suatu masyarakat. Orang yang terlalu terikat dalam kelompoknya atau masyarakat dan terlalu kecil individualismenya, dapat mudah terbawa ke arah destruktif diri karena altruisme dan tanggung jawab berlebihan.

 Insert

1.      egoistik, yaitu individualisme abnormal mengakibatkan kontrol masyarakat yang lemah, kurangnya perhatian individu terhadap masyarakat dan kurangnya keterlibatan dengan masyarakat

2.      anomik, yaitu masyarakat tidak mampu mengendalikan dan mengatur perilaku anggotanya, menurunnya kepercayaan terhadap agama atau lunturnya kode etik profesional atau lembaga perkawinan.

3.      altruistik, yaitu tingginya solidaritas masyarakat yang membuat individu rela berkorban demi kepentingan kelompok.

0 Komentar